Tanah dan rumah warga Gampong Blang Gunci Kecamatan Paya Bakong Kabupaten Aceh Utara ambruk ke DAS Keureutoe (Dok 19/9/2012) |
Lhoksukon – Sebanyak
22 rumah warga Gampong Blang Gunci Kecamatan Paya Bakong Kabupaten Aceh Utara
terancam akan ambruk ke Krueng (sungai) Keureutoe, pasalnya Daerah Aliran
Sungai (DAS) Keureutoe yang ada di daerah tersebut jarak dengan rumah warga
berkisar antara 0-1 meter dengan pinggiran DAS.
Pada umumnya masyarakat Gampong Blang Gunci Kecamatan
Paya Bakong berdomisili di sepanjang pinggiran sungai, selain itu jalan induk kecamantan
Paya Bakong yang menghubungkan puluhan desa serta saluran irigasi Aluebai yang
mengaliri belasan ribu hectare sawah untuk Kecamatan Paya Bakong, Matang Kuli
serta Kecamatan Pirak Timu Kabupaten Aceh Utara juga terancam akan ambruk ke
sungai.
Saat ini kondisi jalan dan irigasi tersebut sangat
memperihatinkan, dan tidak tertutup kemungkinan akan ikut menjadi sungai, disebabkan
sungai dan irigasi itu berada dipinggiran DAS yang jaraknya lebih kurang 10-15
meter lagi.
Sebelumnya, pihak PT. Arifa Sentosa pernah menangani
untuk mencegah meluasnya abrasi DAS
Keureutoe di Gampong Blang Gunci tersebut dengan dana Tanggap Darurat tahun
2011, mereka membangun penahan tebing sungai atau beronjong sepangjang lebih
kurang 300 meter, namun proyek tersebut tidak selesai dikerjakan bahkan telantar ditempat.
Untuk diketahui bahwa pada :
- Tahun 1990 jarak DAS dengan rumah warga, jalan desa/kecamatan dan irigasi sejauh 150 meter , namun akibat luapan sungai akibat hujan maka setiap tahun mengalami abrasi bahkan dalam setahun mencapa 5-6 kali abrasi.
- Tahun 1990 satu unit rumah warga ambruk kesungai akibat abrasi dan puluhan rumah lain terancam.
- Tahun 2007 tiga unit rumah warga abruk kesungai dan sampai sekarang belum ada perbaikan sama sekali.
- Tahun 2010 dua rumah warga ambruk kesungai akibat hujan deras dari jam 18.00 wib – 23.00 wib.
- 9 Februari 2010, satu unit rumah dan 15x10 meter tanah milik warga ambruk ke Krueng Keureutoe akibat meluapnya air sungai Keureutoe.
- 13 September 2010, dua unit rumah warga ambruk ke sungai yang diakibatkan oleh longsor Daerah Aliran Sungai (DAS).
- 31 Oktober 2010, sekitar 20 x 6 meter tanah milik warga ambruk ke sungai akibat DAS terkikis dengan air.
- 17 Januari 2011, sekitar 15 x 10 meter tanah milik warga amblas ke sungai yang disertai dengan tanaman.
- 21 Mey 2011, 16 x 10 meter tanah warga ambruk ke sungai akibat banjir yang disertai dengan hujan yang tinngi.
- 18 Juli 2011, dua unit rumah warga ambruk ke sungai.
- 5 Mey 2012, satu unit rumah warga terpaksa dibongkar karna sebagian rumah sudah ambruk ke dasar sungai.
- 27 Agustus 2012, dua unit rumah warga ambruk ke sungai dengan kondisi rumah rusak parah.
- 7 September 2012, 3 unit dapur rumah warga ambruk ke sungai sehingga terpaksa rumah tersebut di bongkar.
Berikut nama-nama pemilik rumah yang terancam
ambruk ke sungai Keureutoe:
1. Tgk.
H. Usman (60)
2. Salamah
A (65)
3. Rosni
(35)
4. Suryati
(45)
5. Nurlaila
Yakop (45)
6. Abdullah
Ali (55)
7. Antiah
(45)
8. Amirullah
(30)
9. M.
Yunus H. Johan (50)
10.Sulaiman
H.Johan (55)
11.Cut
Nuraini (60)
|
12. Abdullah
(35)
13. Salamah
Umar (65)
14. Hasanuddin
(37)
15. Abdul
Wahab (37)
16. Nuraida
(45)
17. Ismail
B (50)
18. Hafasah
(50)
19. Hadijah
H (50)
20. Arasyib
T (65)
21. Abdullah
Daud (50)
22. Salbiah
H (65)
|
Forum Interaksi Mahasiswa (FIMA) Paya Bakong
mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan pihak terkait lainya segera
menangani masalah tersebut guna menyelamatkan puluhan rumah yang terancam ikut
sungai Keureutoe, termasuk jalan dan irigasi Aluebai.
Lihat Foto Abrasi Lengkap Disini
Posting Komentar