WARGA Desa Munye Seuleumak, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara berdemonstrasi di halaman kantor camat setempat, Selasa(8/10). Mereka menuntut agar diberikan Raskin, BLSM, dan BSM untuk desa tersebut. SERAMBI/MASRIADI |
LHOKSUKON
- Sekitar 200 warga Desa Meunye Seuleumak, Kecamatan Paya Bakong, Aceh
Utara dan anggota Forum Interaksi Mahasiswa (FIMA) Paya Bakong, Selasa
(8/10) sekitar pukul 10.00 WIB, mendemo camat setempat, Nurdin. Aksi itu
dilakukan warga sebagai bentuk protes karena mereka tak mendapat beras
masyarakat miskin (raskin) dan Bantuan Langsung Masyarakat Sementara
(BLSM).
Amatan
Serambi, kemarin, warga membawa beberapa poster dan spanduk yang berisi
sejumlah tuntutan. Spanduk yang dibawa pendemo antara lain bertuliskan
“Camat tidak prorakyat,” “Kami rakyat miskin butuh raskin,” dan “Berikan
jatah raskin untuk kami.” Dalam aksi yang dikawal belasan personel
Polsek setempat itu, perwakilan warga juga menyampaikan orasi di halaman
kantor camat.
Jurubicara
aksi, Safrizal dalam orasinya menyatakan, sejak Juni sampai Desember
2012, hanya empat dari 90 kepala keluarga (KK) warga desa itu yang
mendapat Raskin. Padahal, tahun 2011 warga yang mendapat raskin sebanyak
42 KK. Bahkan, tahun ini tak satu pun KK di desa itu yang menerima
raskin. “Karenanya, kami mendesak camat untuk mengakomodir semua
tuntutan kami,” harapnya.
Keuchik
Meunye Seuleumak, Saryulis menyebutkan sekitar 60 persen warga desa itu
tergolong miskin. Tapi, anehnya mereka tak mendapat BLSM dan siswa
miskin di desa itu juga tak mendapat beasiswa miskin (BSM). Setelah
berorasi, sekitar pukul 12.00 WIB, warga membubarkan diri secara tertib.
Jika tuntutan tak diterima, mereka berjanji akan datang lagi dalam
jumlah massa yang lebih besar.
Camat
Paya Bakong, Nurdin, mengatakan, dirinya tak tahu penyebab ada
penerima raskin di desa itu yang dihapus. “Tentang BLSM dan BSM, kami
juga tak tahu mengapa Desa Meunye Seuleumak tak menerima bantuan dari
Pemerintah Pusat itu. Jadi, kami akan lapor masalah ini ke Bupati. Saya
menilai warga desa itu sangat layak menerima bantuan tersebut,”
pungkasnya.
Lima
janda asal Desa Meunye Seuleumak, Paya Bakong, Aceh Utara ikut dalam
demo itu. Kendati berdiri di barisan belakang, namun mereka berteriak
histeris menuntut agar diberikan Raskin dab BLSM serta BSM untuk
anak-anaknya. Kelima janda tersebut yakni Zalikha (45), Halimah (47),
Rukiyah (40), Hadijah (48) dan Asiah (50). Mereka yang memiliki anak
sedang sekolah di SD dan SMP sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.
“Saya
upahan menanam padi orang atau upahan lainnya di desa. Saya punya anak
empat orang, dan satu masih SD. Saya Sangat butuh raskin dan bantuan
lain. Kami harap bupati mendengar keluhan kami,” harap Zalikha. Mereka
juga mendesak camat memberikan raskin untuk warga Desa Meunye Seuleumak.
“Kembalikan hak kami. Kami orang miskin. Berikan kami raskin,”
teriaknya.(c46)
Sumber: http://aceh.tribunnews.com
Posting Komentar