StuNed merupakan program beasiswa bilateral dari pemerintah Belanda kepada masyarakat Indonesia, khususnya bagi para professional tingkat madya yang meliputi program Master (deadline 15 Maret), Short Course (deadline 1 Maret, 1 September, dan 1 Oktober), dan Tailor-Made training. | Nuffic Neso Indonesia |
JAKARTA, KOMPAS.com — Nuffic Neso Indonesia secara
resmi membuka aplikasi program beasiswa StuNed (Studeren in Nederland)
untuk tahun akademik 2014. StuNed merupakan program beasiswa bilateral
dari Pemerintah Belanda kepada masyarakat Indonesia, khususnya bagi para
profesional tingkat madya.
Beasiswa StuNed menawarkan tiga jenis program beasiswa, meliputi program Master (deadline 15 Maret), Short Course (deadline 1 Maret, 1 September, dan 1 Oktober), dan Tailor-Made Training (deadline 1 Maret). Ada 5 bidang yang diprioritaskan untuk beasiswa ini, yaitu manajemen air (water management), ketahanan pangan (food security), sektor ekonomi (economy sector), sektor yudisial (judicial sector), dan hak asasi manusia (human rights). Beasiswa ini sudah ada sejak tahun 2000.
"Setiap tahun StuNed rata-rata memberikan beasiswa penuh untuk 250 pelamar beasiswa. Program beasiswa ini bertujuan membantu pembangunan Indonesia melalui peningkatan sumber daya manusia pada institusi-institusi di Indonesia," kata Mervin Bakker, Direktur Nuffic Neso Indonesia, kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Mervin mengatakan, banyak hal ditawarkan oleh Belanda untuk mahasiswa Indonesia. Saat ini, ada lebih dari 1.800 program studi berbahasa Inggris di Belanda.
"Masyarakat Belanda juga sangat terbuka terhadap kebudayaan dan bahasa asing," ujarnya.
Sayuta Senobua, salah satu alumnus beasiswa StuNed, menyatakan bahwa beasiswa yang ia terima pada 2011 lalu membawa manfaat besar bagi dirinya dan institusi tempatnya bekerja di Kementerian Perhubungan. Senobua adalah salah satu peraih beasiswa studi di Delft University of Technology untuk program studi Engineering and Policy Analysis.
"Beasiswa ini memberikan nilai tambah untuk saya dalam banyak hal, terutama menambah pengetahuan akademik dan profesional. Saya juga dapat mengembangkan diri melalui pengalaman yang saya terima di Belanda," ujar Senobua.
Beasiswa StuNed menawarkan tiga jenis program beasiswa, meliputi program Master (deadline 15 Maret), Short Course (deadline 1 Maret, 1 September, dan 1 Oktober), dan Tailor-Made Training (deadline 1 Maret). Ada 5 bidang yang diprioritaskan untuk beasiswa ini, yaitu manajemen air (water management), ketahanan pangan (food security), sektor ekonomi (economy sector), sektor yudisial (judicial sector), dan hak asasi manusia (human rights). Beasiswa ini sudah ada sejak tahun 2000.
"Setiap tahun StuNed rata-rata memberikan beasiswa penuh untuk 250 pelamar beasiswa. Program beasiswa ini bertujuan membantu pembangunan Indonesia melalui peningkatan sumber daya manusia pada institusi-institusi di Indonesia," kata Mervin Bakker, Direktur Nuffic Neso Indonesia, kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Mervin mengatakan, banyak hal ditawarkan oleh Belanda untuk mahasiswa Indonesia. Saat ini, ada lebih dari 1.800 program studi berbahasa Inggris di Belanda.
"Masyarakat Belanda juga sangat terbuka terhadap kebudayaan dan bahasa asing," ujarnya.
Sayuta Senobua, salah satu alumnus beasiswa StuNed, menyatakan bahwa beasiswa yang ia terima pada 2011 lalu membawa manfaat besar bagi dirinya dan institusi tempatnya bekerja di Kementerian Perhubungan. Senobua adalah salah satu peraih beasiswa studi di Delft University of Technology untuk program studi Engineering and Policy Analysis.
"Beasiswa ini memberikan nilai tambah untuk saya dalam banyak hal, terutama menambah pengetahuan akademik dan profesional. Saya juga dapat mengembangkan diri melalui pengalaman yang saya terima di Belanda," ujar Senobua.
Sumber: http://edukasi.kompas.com
Posting Komentar